![]() |
LGBT, Serangan Ideologi Kapitalis atas Umat Islam |
Abad Khilafah. Arus opini LGBT yang begitu masif, adalah bentuk serangan peradaban
Kapitalis Barat terhadap masyarakat muslim. Dukungan, legitimasi dan
pembenaran atas perilaku LGBT ini berurat akar dari pemahaman ideologi
Kapitalis. Argumentasi dan dukungan HAM, LGBT adalah orientasi seksual
–bukan penyimpangan seksual–, dan alasan-alasan lain –yang dibuat-buat–,
jika ditelisik muncul dari cara pandang dan berfikir liberal khas
ideologi Kapitalis.
Perangkat peradaban Kapitalis seperti PBB, perusahaan raksasa, media,
sangat sistematis menopang kampanye LGBT ini. Dengan dana yang begitu
besar.
Untuk mendukung komunitas LGBTI, sebuah badan PBB, United Nations
Development Programme (UNDP) menjalin kemitraan regional dengan Kedutaan
Swedia di Bangkok, Thailand dan USAID. Dana sebesar US$ 8 juta (sekitar
Rp 108 miliar) pun dikucurkan dengan fokus ke empat negara: Indonesia,
China, Filipina dan Thailand. Dalam keterangan di situsnya, UNDP
menyebutkan bahwa proyek ini dimulai Desember 2014 hingga September 2017
mendatang. (detiknews).
PBB juga menjadi alat untuk mengkampanyekan LGBT. Kali ini, PBB
mempromosikan LGBT dengan menerbitkan perangko yang diresmikan
Administrasi Pos PBB. Perangko ini hanya berlaku untuk surat yang
dikirim dari kantor PBB di New York, Geneva atau Wina. Ini adalah
pertama kalinya PBB mengeluarkan perangko dengan tema
LGBT.(www.hizbut-tahrir.o.id)
Perusahaan ‘warung kopi’ raksasa, Starbucks mengaku mendukung mereka
yang ingin melakukan pernikahan kaum lesbian, gay, biseksual, dan
transgender. Kampanye iklan tersebut berbunyi ‘Minum Kopi, Dukung
Pernikahan Sesama Jenis’. Lalu Starbucks menyumbangkan separo dari
pendapatan perusahaan untuk mendukung pernikahan sejenis
(bersamadakwah.net).
“Apple sangat mendukung kesetaraan pernikahan dan kami menganggapnya
sebagai rights issue sipil. Kami memuji Mahkamah Agung untuk keputusan
hari ini,” kata juru bicara Apple, Steve Dowling. Demikian juga Google,
“Google sepenuhnya mendukung hak yang sama bagi semua,” kata juru bicara
Google.
Bahkan Huffingtonpost melansir, setidaknya ada 20 perusahaan lain
yang ikut mendukung LGBT dan pernikahan sesama jenis. Di antaranya,
e-Bay, MasterCard, produsen pakaian bermerek GAP, Banana Republic, Levi
Strauss & Co., Perusahaan makanan Ben & Jerry’s, Jet Blue,
AT&T, Johnson & Johnson, Ernst & Young, Mondelez
International (Produsen Oreo), Marc Jacobs, UBS, Citi, Orbitz, Cisco,
Goldman Sachs, Marriott International, Moody’s, dan Expedia
(visimuslim.com).
Kompas TV, adalah media lokal yang sudah secara terang-terangan
mendukung LGBT. Acara dialog Program Khusus yang membahas soal LGBT di
Kompas TV (Kamis, 11/2/2016) tampak sekali berlangsung berat sebelah
memihak kelompok LGBT, dan pro-(legalisasi) LGB (portalpiyungan.com)
Demikian pula media sosial. Tidak hanya Line, media sosial Facebook
dan aplikasi pesan Whatsapp juga memiliki stiker atau emoticon
pro-LGBT.Facebook, misalnya, dalam stiker khusus in love memiliki gambar
kedua pria yang sepertinya sedang menikah. (republika.co.id)
Kelompok pendukung LGBT tidak hanya didukung orang yang nyata-nyata
berfaham Liberal, seperti Musadah Mulia, dan Ulil Absar Abdallah.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, munculya fenomena
lesbi, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) menjadi pekerjaan
Indonesia sebagai bangsa. “Masyarakat hendaknya tidak menyalahkan dan
menyudutkan pelaku LGBT, mereka adalah korban yang perlu bantuan.
Persoalan ini perlu dilihat dari berbagai perspektif, baik dari sisi
agama, sosial, medis, maupun HAM.” ujar dia Selasa (26/1/2016).
Senada dengan Menteri Agama, Menristek Dikti Mohamad Nasir juga
menyatakan; “Pelarangan saya terhadap LGBT masuk ke kampus harus
difahami secara objektif. Kampus terbuka lebar untuk segala kajian,
edukasi yang bertujuan untuk membangun kerangka keilmuan. Bukan berarti
saya melarang segala kegiatan yang ada kaitannya dengan LGBT. Mau
menjadi lesbian atau gay itu menjadi hak masing-masing individu. Asal
tidak menggangu kondusifitas akademik”, jelas Nasir dalam akun twitter
@mensristekdikti, Senin (25/01/2016)
Dan yang terkahir Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan Luhut Binsar Panjaitan. Dia mengatakan, “kaum lesbian, gay,
biseksual, transgender (LGBT) merupakan warga negara Indonesia yang
memiliki hak untuk dilindungi. Kelompok LGBT, kata dia, hanya perlu
pencerahan agama (nasional.rimanews.com)
Sikap Walikota Bandung yang cenderung “cari aman” juga sangat
disayangkan. Ridwan Kamil menyatakan: “Di negeri Pancasia ini semua
orang punya hak. Saya tidak pernah mempermasalahkan LGBT, itu mah ruang
pribadi. Saya tujuh tahuh di luar negeri, bos saya gay. Ga ada masalah
kalau saya pribadi,” ungkap dia kepada wartawan pendopo Kota Bandung
(28/01/2016). Kang Emil lupa, Istri Nabi Luth ikut terkena adzab Allah,
karena ikut mendukung LGBT.
Orang-orang psikolong juga ikut-ikutan. Ikatan Psikologi
Klinis-Himpunan Psikilogi Indonesia (IPK-Himpsi) menyatakan menolak
pandangan yang mengatakan ada gaya hidup alternatif yang terkait dengan
orientasi seksual. IPK-Himpsi menentang segala upaya eksploitasi,
manipulasi dan penyalahgunaan kecenderungan LGBT termasuk membujuk dan
menghalang-halangi pemulihan. (republika.co.id)
Kaum muslimin…
Kaum Kafir, mereka saling tolong menolong, dukung mendukung untuk memadamkan cahaya Allah. Firman Allah Surat At Taubah 32.
(يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ
بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ
كَرِهَ الْكَافِرُونَ)
“mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.”
Serangan opini LGBT yang begitu massif, dengan pengerahan kekuatan
dan dana yang begitu besar, adalah ekspresi ketakutan yang bersangatan
peradaban Barat terhadap Islam. Barat menyadari dan menyakini penuh
bahwa Islam adalah satu-satunya musuh saat ini.
Serangan Barat dengan perlawanan umat Islam atas opini LGBT ini
memang tidak seimbang. Serangan Pradaban Barat didukung oleh PBB,
gabungan negara, perusahaan raksasa, media TV dan media sosial, dan
disempurnakan penguasa-penguasa pengkhianat negeri muslim. Sementara
pihak Islam saat ini nyatanya hanya ada pada umat itu sendiri. Islam
tidak punya kekuatan negara dengan segala perangkatnya.
Namun kita tidak perlu berkecil hati, kita punya ideologi Islam yang
mulia. Sedang ideologi Barat hakikatnya ideologi sampah. Inilah kekayaan
terbesar yang kita miliki. Kekayaan pemikiran ini akan memiliki
kekuatannya yang nyata saat Allah memberikan nashrullah dengan
berdirinya Khilafah Islamiyah ‘ala Minhaj Nubuwwah. Insya Allah
biqaribin. [] Oleh: H. Luthfi Hidayat
Sumber: Hizbut Tahrir
http://hizbut-tahrir.or.id/2016/02/16/lgbt-serangan-ideologi-kapitalis-atas-umat-islam/
Post a Comment