HTI Press, Bandung. DPD II Hizbut Tahrir Kab. Bandung pada ahad (31/7) menyelenggarakan Liqa Syawal 1437 H bersama tokoh, asatidz, dan ulama. Bertempat di Islamic Center Ciparay, sekitar 200 peserta membincangkan upaya penyatuan peran ulama dan ummat dalam penegakan syariah dan khilafah.
Dalam paparannya, Habib Umar, salah satu Ulama HTI Kabupaten Bandung menegaskan, bahwa upaya penyatuan visi yang dilakukan HTI adalah bagian untuk mewujudkan Islam Ramhatan lil’ alamin, “Islam tidak akan menjadi rahmatan lil alamin seperti yang tercantum di dalam alquran, bila mana islam hanya dijadikan sebuah agama ritual semata, sekedar shalat, puasa, zakat dan ibadah haji”, ujarnya.
Beliau melanjutkan bahwa Islam akan menjadi rahmat tatkala syariah-Nya diterapkan secara kaffah dalam naungan khilafah. Karena rahmatan lil alamin adalah hasil dari pelaksanaan syariah secara total dalam setiap lini kehidupan.
Pemateri lainnya, Ust Wahid Abu Hisyam menambahkan, semua itu akan sulit di pikul bila hanya Hizbut Tahrir saja yang bergerak, maka dari itu, esensi dari liqa syawal ini adalah sebagai bentuk penyatuan peran ulama, tokoh dan asatidz sekalian untuk bersama-sama dengan kami memikul dan mengembanya sebagai hidup matinya islam.
Acara diakhiri dengan beberapa testimoni dari ulama, bahwa benar semua ini akan memerlukan pengorbanan tidak sedikit untuk mewujudkannya, tapi itu tidak akan berat bila kita para ulama menyatukan barisannya dalam penegakkan syariah dan khilafah. Allahu Akbar. Acarapun ditutup dengan doa dan ramah tamah. (nurdin/MI Kab,Bandung)
Dalam paparannya, Habib Umar, salah satu Ulama HTI Kabupaten Bandung menegaskan, bahwa upaya penyatuan visi yang dilakukan HTI adalah bagian untuk mewujudkan Islam Ramhatan lil’ alamin, “Islam tidak akan menjadi rahmatan lil alamin seperti yang tercantum di dalam alquran, bila mana islam hanya dijadikan sebuah agama ritual semata, sekedar shalat, puasa, zakat dan ibadah haji”, ujarnya.
Beliau melanjutkan bahwa Islam akan menjadi rahmat tatkala syariah-Nya diterapkan secara kaffah dalam naungan khilafah. Karena rahmatan lil alamin adalah hasil dari pelaksanaan syariah secara total dalam setiap lini kehidupan.
Pemateri lainnya, Ust Wahid Abu Hisyam menambahkan, semua itu akan sulit di pikul bila hanya Hizbut Tahrir saja yang bergerak, maka dari itu, esensi dari liqa syawal ini adalah sebagai bentuk penyatuan peran ulama, tokoh dan asatidz sekalian untuk bersama-sama dengan kami memikul dan mengembanya sebagai hidup matinya islam.
Acara diakhiri dengan beberapa testimoni dari ulama, bahwa benar semua ini akan memerlukan pengorbanan tidak sedikit untuk mewujudkannya, tapi itu tidak akan berat bila kita para ulama menyatukan barisannya dalam penegakkan syariah dan khilafah. Allahu Akbar. Acarapun ditutup dengan doa dan ramah tamah. (nurdin/MI Kab,Bandung)
Post a Comment