Forum Ulama dan Tokoh Masyarakat Purbalingga dan Banjarnegara Menolak Kriminalisasi Ulama dan Pembubaran HTI

Tolak Pembubaran HTI, Kami Bersama HTI, Forum Ulama Peduli Syariah, HTI
Alhamdulillah, pada hari Kamis (8/6), di dua kabupaten yaitu Purbalingga dan Banjarnegara diadakan Forum Tokoh dan Ulama guna membahas kriminalisasi dan rencana pembubaran HTI yang akhir ini sedang ramai dibicarakan. Di Purbalingga bertempat di Rumah Makan Warung Pohon Kelapa dan di Banjarnegara di Ponpes Raudhatul Ummah Panggisari Mandiraja, di dua tempat tersebut telah berkumpul beberapa Ulama, Tokoh Masyarakat, dan Aktivis Islam dalam rangka jalin ukhuwah dan menyatakan sikap bersama menolak kriminalisasi ulama dan rencana pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia. Acara berlangsung dengan nuansa penuh keakraban dan kekeluargaan. Diawali dengan sambutan dari pemrakarsa forum yaitu KH. Akhmad Kamal Ismail selaku penasehat MUI kab. Purbalingga. Beliau menyampaikan,

“bahwa rencana pemerintah akan membubarkan HTI dan menangkapi para ulama dan aktivis Islam adalah sebuah kedzaliman. Umat Islam tidak boleh tinggal diam, harus bersatu rapatkan barisan dan HTI harus melakukan perlawanan hukum bila rencana pembubaran ini dibawa ke sidang pengadilan. Dengan pak Yusril bersama 1000 advokat siap membela HTI, saya percaya HTI bisa memenangkan perlawanan hukum ini“

Dilanjutkan pemaparan materi oleh sohibul fadhilah Ust Abdullah selaku wakil HTI dan Ust. Zulhaidir, SH selaku wakil dari anggota Tim Pembela Muslim dan Tim 1000 advokat pembela HTI, kemudian dalam acara tersebut para Ulama menyampaikan sikapnya secara bergiliran dan di akhiri pembacaan Pernyataan Sikap Forum Ulama dan Tokoh Masyarakat terhadap kriminalisasi ulama dan rencana pemerintah yang akan membubarkan HTI.

1. Sohibul Fadhilah Kyai Muhlisin (Pengasuh Ponpes Raudhatul Ummah Panggisari) Menyampaikan:
“Umat Islam adalah bersaudara, saat ini HTI dan beberapa ulama sedang didzalimi, maka  kita harus ikut  membelanya. Apabila terjadi pembubaran, maka dakwah dan pergerakan  islam harus tetap (berjalan) tidak akan bubar, karena (aktivitas tersebut) merupakan  (bagian dari) keyakinan dan keimanan umat islam. Karena umat islam yang beriman  kepada Allah diperintahkan untuk menegakkan Syariat Islam”

2. Sohibul Fadhilah Ustadz H. Ali Abdul Aziz (Pembina FUI Purbalingga dan Pengasuh Majlis Taklim) Menyampaikan:
“Saat ini HTI yang pertama mendapat giliran akan dibubarkan, tapi berikutnya pasti akan menyusul kelompok islam lainnya. Oleh karena itu pembubaran ini tidak boleh dibiarkan ! Umat islam ini ibarat bahtera besar, dan gerakan / kelompok islam ibarat sekoci kecil, maka jika kita ingin dimenangkan oleh Allah SWT maka semua harus bersatu dalam bahtera besar ini sehingga khilafah ‘ala minhaj nubuwwah akan segera berdiri”.

3. Sohibul Fadhilah Ustadz Sukarno Salim (Syarikat Islam Indonesia Banjarnegara) Menyampaikan:
“Syarikat Islam Indonesia (SII) sejak dulu memperjuangkan tegaknya syariat islam, sekarang ada HTI yang juga getol memperjuangkan syariah dan Khilafah, maka SII adalah kakak ideologis HTI, jadi apabila HTI akan dibubarkan, SII selaku kakak ideologis jelas tidak terima dan menolak rencana pembubaran ini”

4. Sohibul Fadhilah Ustadz Muhammad Naser (Mubaligh Purbalingga), Menyampaikan:
“Sesama umat islam adalah bersodara, darah dan hartanya terjaga, haram menyakiti dan  disakiti. Apabila HTI dibubarkan, kami tidak akan tinggal diam, umat islam harus  bergerak membelanya”

5. Sohibul Fadhilah Ustadz Sumiarso (Ketua DPC PPP Kab. Purbalingga), Menyampaikan :
"dahulu Masyumi dibubarkan oleh Sukarno karena Sukarno dekat dengan PKI, rezim sekarang ujug-ujug akan membubarkan HTI….jangan-jangan rezim ini juga dekat dengan komunis, maka umat islam tidak boleh tinggal diam, kita menolak rencana pembubaran HTI”


6. Bapak Syiyamdi El Fikri (Lurah Dermasari Klampok Banjarnegara), Menyampaikan :
“Solusi-solusi yang ditawarkan HTI untuk mengatasi persoalan Indonesia sangat cerdas dan bagus, pemerintah patut mencoba dan mengapresiasi tawaran solusi HTI ini, bukan malah akan membubarkan HTI, jika pembubaran HTI dilakukan maka ini sebuah kedzaliman dan bangsa ini akan menyesal nanti”

7. Bapak Kusen (PETA kab. Purbalingga), Menyampaikan :
“Rezim ini sudah dicengkram oleh Kapitalisme Barat dan Cina, maka selalu memusuhi  umat Islam termasuk ingin membubarkan HTI, jadi rencana pembubaran HTI ini harus ditolak!”
8. Ustd. Guruh (Pengurus Syarikat Islam Kab. Purbalingga), Menyampaikan :
“Syarikat islam menolak rencana pembubaran HTI, ini sebuah kedzaliman dan kesewenang-wenangan pemerintah kepada ormas islam. Bila ini akan diteruskan akan terjadi perlawanan umat islam kepada pemerintah. HTI tetaplah bersabar dalam berjuang”


Acara diakhiri dengan pembacaan Pernyataan Sikap Sebagai Berikut :

Dalam menyambut bulan suci Ramadhan Kami Perwakilan Tokoh dan Aktivis Islam Purbalingga dan Banjarnegara dengan ini menyatakan sikap sebagai berikut :

Kami menghimbau & meminta kepada Bapak Presiden Jokowi, Menkopulhukam, Kapolri, Kapolda Metro Jaya dan seluruh jajaran pejabat di daerah serta aparat dibawahnya untuk :

1. Menghentikan segala bentuk kezaliman dalam bentuk kriminalisasi, fitnah, tuduhan makar, Pelanggaran HAM & diskriminasi hukum yang sampai saat ini masih terus terjadi kepada para Ulama, Tokoh, Aktivis Keadilan dan umat Islam, para mahasiswa serta khususnya yang secara telanjang dipertontonkan atas penetapan status tersangka Habib Rizieq Syihab.

2. Menolak kriminalisasi ajaran islam, diantaranya Khilafah dan Jihad serta menolak berbagai kebijakan pemerintah yang didasarkan pada sekulerisme yang melahirkan UU neoliberal yang makin mengokohkan neoimperialisme.

3. Menolak dan menyerukan kepada pihak pemerintah dan jajarannya untuk membatalkan pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia sebagai Ormas Islam yang resmi berbadan hukum dan telah terbukti berperan penting serta berkontribusi menyampaikan Dakwah Islam di Indonesia. Karena bila rencana ini diteruskan, publik akan semakin mendapatkan bukti bahwa rezim yang tengah berkuasa saat ini adalah Rezim Represif Anti Islam.

4. Mengingatkan kepada Pemerintah untuk tidak menyalahgunakan amanah yang diembannya, seraya menginsyafi dengan sebenar-benarnya bahwa kesejahteraan rakyat dan meraih ridlo Allah SWT adalah tujuan kekuasaan yang sejati.

5. Menyeru kepada ulama, ormas Islam, aktivis Islam dan seluruh umat Islam Indonesia untuk bersatu padu, bersinergi untuk membangun kekuatan dan soliditas dalam rangka memperjuangkan agama Islam agar menjadi rahmat bagi semesta alam serta mewaspadai pula setiap upaya adu domba umat islam

Demikianlah Penyataan Sikap ini kami sampaikan semata mata agar negeri Indonesia ini diselamatkan oleh Allah dari segala macam kekacauan, kerusuhan, kerusakan & perpecahan, Aamiin Yaa Rabbal ' aalamiin.[]

Editor : Satrio

Forum Ulama dan Tokoh Masyarakat Purbalingga dan Banjarnegara Menolak Kriminalisasi Ulama dan Pembubaran HTI