Ulama dan Umat Brebes Serukan Bersatu Dalam Sistem Khilafah Untuk Bebaskan Al Quds dari Penjajahan

Abad Khilafah - Forum Komunikasi Ulama Ahlusunnah Wal Jama’ah (FKU ASWAJA) di Masjid An Nur , Kab. Brebes menggelar acara Mudzakarah Ulama Ahlussunnah wal Jama’ah, pada Ahad (7/1). Tema yang diangkat adalah: Ulama & Ummat  Bersatu Bebaskan Al Quds dari Penjajahan.

Acara dihadiri kurang lebih 100 peserta terdiri dari para ulama dan Tokoh masyarakat dari wilayah pantura bagian utara mulai dari Brebes, Tegal, Pemalang,  juga  Batang, mereka hadir dengan membawa semangat yang sama yaitu semangat perjuangan yang didasari oleh ghiroh Islam dengan menunjukan penentangannya terhadap penjajahan yang dilakukan oleh Israel kepada Palestina. 

Beberapa tokoh yang ikut hadir dalam Mudzakaroh tersebut adalah Ust. H. Imam sanusi (Tarjih PD Muhammadiyah, Bebes), Ust. Nadirin tokoh Brebes, Ust. Zulhaidar , SH ( Tim Pengacara Pembela Muslim), Supriyanto ( Lembaga Hukum Pembebasan) Ust. Khairul Anam ( Pengisi Majelis Ta’lim Majid Sabilunida), Adzwar Mujtahid, S.Pd (Praktisi Pendidikan), Ust. Nanang ( Mualim Tahfidz Kuttab Al Fatih) dan lain-lain.

Pada mudzakaroh tersebut turut serta menyampaikan kalimah minal ulama KH. Abdul Gofar Ismail (Pengasuh Majelis Ta’lim Masjid Hidayatul Hamid, Bulakamba, Brebes) dengan penuh semangat beliau sampaikan bahwa perjuangan dan pengorbanan dalam membela yang haq ada tiga tingkatan paling tinggi nyawa kemudian  harta hati, dan jangan menjadi yang ke empat yaitu orang yang sama sekali tidak mau berjuang dan parahnya sambil mengolok – olok orang yang berjuang, berkaitan dengan tragedi di Palestina, Mudzakaroh ini menjadi penting karena ini merupakan bentuk perjuangan pembelaan terhadap muslim palestina yang sedang di jajah oleh zionis Israel.

Pemaparan materi disampaikan oleh dua pembicara pertama disampaikan oleh Ust. Nashirudin Syukur (Pengasuh Majelis Ta’lim Bayt Quran, Magelang) beliau menyampaikan terkait posisi Al Aqsho yang merupakan tempat yang disucikan oleh kaum muslim , bumi para nabi serta tempat di israkan Nabi Muhammad SAW, dan dalam sejarahnya kaum muslimin telah membebaskan Al Quds dengan darah para syuhada mulai dari masa Khalifah Umar bin Khattab , Sholahudin Al Ayubi  menggelorakan jihad dibawah komando seorang khalifah. Sampai pada masanya ketika khilafah ustmaniyah mengalami kekalahan perang dengan inggris dan sektunya dibuatlah perjanjian sykes picot yang intinya membagi daerah kekuasaan daulah islam menjadi wilayah jajahan inggris dan palestian salahsatunya dari sinilah oarang – orang Yahudi atas bantuan Inggris masuk ke wilayah Palestina dan atas prakarsa LBB (red- PBB) pada 14 Mei 1948 berdirilah negara Israel di Bumi Palestina. Karenaya untuk kembali membesbaskan palestina adalah dengan jihad yang diserukan oleh sebuah institusi pemersatu kaum muslimin yaitu Khilafah Al minhajin nubuwah.

Pemaparan materi berikutnya yang disampaikan oleh Ust. Abdullah ,ST, MT (Forum Silaturahmi Umat Islam Jawa Tengah, Semarang) beliau menyampaikan catatan kritis dari sisi politis terkait solusi yang diberikan untuk mengatasi tragedi palestina yang di anggap tidak mengakar dan mendasar bahkan cendrung membahayakan semisal solusi two state nation (solusi dua negara) mengapa ? karena solusi ini sama saja mengakui keberadaan Israel yang sejatinya adalah penjajah di Palestina, alih – alih menjadi solusi bahkan ini menjadi jalan untuk melangengkan penjajahan terus berlangsung. Secara retoris Abdullah bertanya “lalu kepada siapa kaum muslimin berharap untuk selesaikan palestina” ? kepada PBB tidak mungkin karena lembaga ini yang membidani lahirnya negara Israel, kepada Amerika ? justru amerika yang hari ini mendani kebrutalan yang dilakukan oleh israel dan merupakan induk dari penjajhan yang dilakukan , atau OKI ? yang sampai hari ini hanya bisa beretorika tanpa ada bentuk nyata pembelaan terhadap Palestina yaitu dengan mengirimkan tentara untuk membantu muslim palestina. 

Pada sesi akhir pemaparan beliau menyampaikan bahwa akar masalah palestina adalah karena penjajahan yang dilakukan oleh Israel disebabkan kaum muslimin tidak lagi memiliki pelindung sebuah institusi pemersatu , sebagaimana pada masa Umar bin Khattab, Sholahudin Al Ayubi sampai pada Sultan Abdul Hamid II yaitu Khilafah Islamiyah, karenanya di solusi  tuntas untuk menyelesaikan teragedi Palestina adalah Jihad dan Khilafah.

Di akhir acara turut serta menyampaikan Kalimah minal Ulama Ust. Nidzomubin , SAg ( Ketua DDII Kab. Brebes) beliau sampaikan persetujuannya jika solusi yang diberikan secara tuntas untuk menyelesaikan konflik palestina adalah jihad dan khilafah , apakah mungkin ? pasti karena Allah lah yang akan mempersatukan hati – hati kaum muslimin untuk bersatu, tetap semangat dalam giroh perjuangan dijalan Allah. 

Menjelang berakhirnya acara dibacakan pernyataan sikap Ulama Aswaja Pantura terkait klaim sepihak atas Al Quds sebagai ibukota Israel peserta pun bertakbir menandakan semangat []

Ulama dan Umat Brebes Serukan Bersatu Dalam Sistem Khilafah Untuk Bebaskan Al Quds dari Penjajahan