Abad Khilafah - Sabtu, 5 Januari 2018 bertempat di Masjid Al Arqam Tosarirejo Wonosobo berlangsung Mudzakarah Ulama' dan Ummat Ahlussunnah Waljama'ah yang dihadiri sekitar 80 orang. Acara yang berlangsung dengan iringan gerimis itu tidak menyurutkan langkah kaki para peserta untuk menuju taman-taman surga yang di dalamnya berkumpul para malaikat untuk mendoakan bagi siapa saja yang berkumpul di majelis ilmu agar diampuni dosa-dosanya.
Mengawali acara dan untuk menghangatkan suasana yang dingin MC sekaligus moderator Ust Rifai mengajak jamaah yang hadir dengan bacaan ummul kitab dengan harapan acara berlangsung lancar, khidmat dan mendapatkan barakah dari Allah SWT. Menyambung pembukaan para jama'ah dibuat terhanyut dengan pembacaan kalam Illahi yang dibacakan dengan tartil oleh dai muda, yaitu Ust zaenal Arifin.
Usainya kalam Illahi dibacakan semakin memompa semangat para jamaah untuk senantiasa mentadabburi Al Qur'an dan mengamalkannya. Terlebih Ust. Deki selsku Takmir Masjid Al Arqam Tosarirejo, Wonosobo dalam sambutannya merasa senang dan berbahagia masjidnya dipakai untuk membahas urusan-urusan umat, beliau berharap semoga kedepan ummat bisa bersatu padu dalam dekapan ukhuwah. Sambutan berikutnya di sampaikan oleh shahibul fadhilah, KH. Nasihun Amin, selaku pengasuh Majelis Taklim Daarul Waddaa dan penggagas acara ini beliau menyampaikan bahwa persoalan Palestina adalah persoalan kita bersama ummat Islam, karena kita adalah ummatan wahidah yg harus merasakan juga bahwa penderitaan setiap muslim adalah penderitaan muslim yg lainnya. Di samping itu, KH. Nasihun Amin menyampaikan bahwa alasan harus membela Al Quds karena Al Quds adalah kiblat ummat muslim yang kedua dan oleh karenanya wajib hukumnya kaum muslimin untuk membelanya.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ust. Idris Sutrisna, dari komunitas Inspirasi Subuh sekaligus sebagai pelaksana tekhnis penyelenggaraan acara beliau dengan ramah mengucapkan terimakasih atas kehadiran jamaah semua dan mohon maaf apabila ada yg kurang dalam penyambutan, dan beliau menyampaikan bahwa pentingnya umat memahami apa sebetulnya problem utama dari persoalan palestina, yg kita wajib utk mengetahuinya
Setelah sambutan yang menyemangati ghiroh peserta akhirnya tepat pada pukul 20.30 tibalah sesi pemaparan materi yang disampaikan oleh Ust. M. Naim Yasin selaku Pengasuh Majelis Terjemah Al Qur'an Purworejo. Dalam pemaparannya beliau menyinggung point-point penting yang mendasari adanya krisis pencaplokan Palestina oleh Israel dan AS, point tersebut adalah :
- Persoalan Palestina adalah persoalan yang berulang-ulang dan harus dituntaskan sampai ke akarnya
- Palestina adalah milik kaum muslim yg telah dibebaskan melalui tangan khalifah Umar bin Khattab, maka statusnya adalah tanah kharijiyah milik kaum muslimin
- Pada perang dunia ke-2 dengan kemenangan di tangan Inggris dan sekutunya mereka kemudian mensponsori berdiri nya Israel dan sekarang eksistensi Israel didukung oleh AS mereka dengan terang-terangan mengumumkan bahwa Yerussalem sebagai ibukota Israel
- Atas Pengumunan tersebut, menurut jumhur ulama wajib hukumnya bagi kaum muslim untuk membebaskan Al Quds bagi ummat Islam yang ada di sekitar Al Quds, jika kewajiban itu belum tercukupi maka seluruh kaum muslim di dunia wajib ikut membebaskan
- Upaya membebaskan Al Quds harus dilakukan dengan aktivitas jihad yang dikoordinir oleh seorang imam, yakni khilafah. Maka kewajiban mengangkat seorang Imam atau Kholifah adalah wajib
- Mengangkat khilafah bukan perkara baru, tapi eksitensi itu sdh pernah ada dan berlangsung kurang lebih 13 abad, sehingga ketika kita berkeinginan utk mendirikan khilafah maka semuanya itu sudah dipersiapkan. Ibarat mendirikan rumah, maka: insinyurnya, tukangnya, materialnya, dananya dan lain sebagainya sudah disiapkan. Tinggal umat harus bersemangat dan ikut serta proses terwujudnya dan diangkatnya seorang Imam atau Kholifah tersebut.
Malam semakin larut, selesai pemaparan materi yang membuat peserta semakin paham bahwa kewajiban mengangkat seorang Imam adalah kewajiban yang utama acara dilanjutkan dengan testimoni dari para Ulama yang memberikan pencerahan bagi jamaah sekalian. Kalimah minal Ulama yang pertama disampaikan K. Ibnu Mundzir, Pengasuh Majelis Nujahadah Ikhwanul Mukminin Wonosobo, dalam testimoni nya beliau
merasa prihatin atas kondisi palestina dan berharap supaya umat bersatu padu mendorong penguasa muslim untuk mengirimkan militer ke Palestina. Kalimah minal Ulama berikutnya disampaikan oleh Ust. Sugeng Pribadi, selaku penasehat Yayasan As Shoft Wonosobo, beliau merasa sangat senang bahwa Mudzakarah kali ini tidak melihat bendera, tidak membedakan hijau, biru, merah, dia berharap acara seperti ini sebagau sarana menyatukan ummat.
Testimoni berikutnya disampaikan Ust. Burhan. Dalam testimoninya beliau menyampaikan kesedihannya atas kondisi kaum muslimin saat ini. Penderitaan muslim di Rohingnya, Myanmar, Checnya dan belahan bumi lain termasuk Palestina tidak kunjung tuntas. Menurut beliau,ini bukti bahwa kaum muslim butuh menegakkan institusi yg memakai Al Quran dan As sunnah sbg hukum pengaturannya dengan dipimpin seorang khilafah, agar adanya khilafah mampu menolong kaum muslimin yang tertindas dan terdzolimi.
Seluruh rangkaian acara selesai dengan ditutup doa yg dipimpin oleh KH. Nasihun Amin. Dalam lantunan doa yang khusyuk seluruh peserta berharap agar Khilafah terwujud dalam waktu yang dekat.
Menyempurnakan rangkaian acara di bacakankah pernyataan sikap oleh K. Ibnu mundzir dan ditirukan oleh semua peserta dengan berdiri dan tangan mengepal pernyataan sikap di teriakkan. Adapun isi pernyataan sikapnya adalah sebagai berikut:
1) Menolak klaim Presiden AS Donald Trump atas Yerussalam maupun Tel Aviv sebagai Ibukota Israel, 2) Menolak solusi dua negara untuk Palestina 3) Menyeru kepada penguasa dan umat Islam untuk menyadari bahwa solusi bagi Palestina adalah Jihad fii Sabilillah, 4) Menyerukan tegaknya sistem Islam yaitu Khilafah ‘Ala Minhajin Nubuwah sebagai pengobar jihad untuk solusi tuntas Palestina, 5) Menyeru kepada penguasa negeri muslim agar tidak berhubungan dengan Amerika dan Israel yang jelas-jelas memusuhi umat Islam, 6) Menyatakan komitmen akan mengadakan aksi yang lebih besar dari sebelumnya apabila seruan ulama ini tidak diindahkan.[]
Post a Comment