Ada pertanyaan menarik kepada pihak HTI saat rame isu khilafah, "Jika Khilafah tegak, dimana posisi Pancasila?" Untuk menjawab pertanyaan ini, kita layak bertanya balik, "Memangnya sekarang Pancasila masih ada?"
Jika masih ada, dimana posisi Pancasila saat neoliberalisme merajalela dan terbukti telah membangkrutkan negeri ini saat ini? Saat Jokowi menyatakan agama harus dijauhkan dari politik, saat penista agama dibela dan pembela agama dinistakan, dimana Sila "Ketuhanan yg Maha Esa"?
Saat koruptor seperti Ahok tak segera diadili, sementara ulama dikriminalisasi, dimana Sila "Kemanusian yang Adil dan Beradab"? Dimana kemanusiaan? Dimana keadilan? Dimana keadaban?
Saat umat dipecah-belah--HTI/FPI dihadap-hadapkan dengan saudaranya Banser/Ansor, Ahokers diprovokasi melawan pihak kontra Ahok, anasir PKI dan simbol2 komunis dibiarkan marak, gerakan separatis OPM yang sudah makar dibiarkan terus beraksi, dimana Sila "Persatuan Indonesia"?
Saat ormas Islam berencana dibubarkan dengan tuduhan sepihak, tanpa surat peringatan, apalagi klarifikasi dan dialog, dimana Sila "Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan"?
Saat 90% migas diserahkan kpd asing, SDA milik rakyat diobral murah, BUMN dilelang, segelintir aseng menguasai mayoritas kekayaan negeri ini, subsidi BBM dan listrik utk rakyat dicabut, pajak yang membebani masyarakat terus dinaikkan, dimana Sila "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia"?
Mengapa pertanyaan "dimana posisi Pancasila" tidak lebih dulu ditujukan kepada rejim neolib yang nyata-nyata telah "memberangus" Pancasila ?[] oleh Arief B. Iskandar
Jika masih ada, dimana posisi Pancasila saat neoliberalisme merajalela dan terbukti telah membangkrutkan negeri ini saat ini? Saat Jokowi menyatakan agama harus dijauhkan dari politik, saat penista agama dibela dan pembela agama dinistakan, dimana Sila "Ketuhanan yg Maha Esa"?
Saat koruptor seperti Ahok tak segera diadili, sementara ulama dikriminalisasi, dimana Sila "Kemanusian yang Adil dan Beradab"? Dimana kemanusiaan? Dimana keadilan? Dimana keadaban?
Saat umat dipecah-belah--HTI/FPI dihadap-hadapkan dengan saudaranya Banser/Ansor, Ahokers diprovokasi melawan pihak kontra Ahok, anasir PKI dan simbol2 komunis dibiarkan marak, gerakan separatis OPM yang sudah makar dibiarkan terus beraksi, dimana Sila "Persatuan Indonesia"?
Saat ormas Islam berencana dibubarkan dengan tuduhan sepihak, tanpa surat peringatan, apalagi klarifikasi dan dialog, dimana Sila "Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan"?
Saat 90% migas diserahkan kpd asing, SDA milik rakyat diobral murah, BUMN dilelang, segelintir aseng menguasai mayoritas kekayaan negeri ini, subsidi BBM dan listrik utk rakyat dicabut, pajak yang membebani masyarakat terus dinaikkan, dimana Sila "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia"?
Mengapa pertanyaan "dimana posisi Pancasila" tidak lebih dulu ditujukan kepada rejim neolib yang nyata-nyata telah "memberangus" Pancasila ?[] oleh Arief B. Iskandar
Post a Comment